Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sutarduga menuding kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak lebih baik dibandingkan dengan Gibran Rakabuming Raka dan Tri Rismaharini. Eriko membandingkan kepemimpinan kadernya Tri Rismaharini yang mampu menurunkan tingkat polusi udara saat masih menjabat Walikota Surabaya. Hal ini berbanding terbalik dengan kepimpinan Anies Baswedan di Jakarta.
"Bu Risma sudah terbukti di Surabaya menurunkan suhu sebanyak 112 derajat dan membuat kota Surabaya menjadi nyaman," kata Eriko dalam diskusi di daerah Jakarta, Sabtu (25/6/2022). Tak hanya itu, Eriko menuturkan bahwa kinerja Anies Baswedan tak lebih baik dibandingkan Gibran. Dia memiliki indikator tersendiri terkait tudingan tersebut. "Sepengamatan kami sampai saat ini, karena kita sering ke Kota Solo sangat baik. Contoh kotanya tidak terlalu besar 1 per 15 dari Jakarta. Penduduknya juga kurang lebih 1 per 15 dari Jakarta. Untuk fasilitas sangat baik, kebersihan sangat baik," jelas Eriko.
Karena itu, kata Eriko, PDIP mengisyaratkan untuk mengusung Gibran dan Risma di Pilkada DKI Jakarta. Hal itu juga diklaim telah disetujui oleh sejumlah kader PDIP di DKI Jakarta. "Saya sebutkan dari kader itu menyebutkan yang paling ramai itu sebenarnya adalah mas Gibran dan Bu Risma untuk Jakarta. Apalagi Jakarta ini dengan situasi saat ini hal yang harus menjadi perhatian," pungkasnya. Terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengundang tukang bakso di acara Malam Ramah Tamah Jakarta E Prix 2022, Jumat (24/6/2022) malam.
Hasto justru menyindir Anies terkait hal tersebut, dengan mempertanyakan kenapa baru sekarang mengundang para tukang bakso di Balai Kota DKI Jakarta. Padahal, kata Hasto, Anies Baswedan telah menjabat sebagai Gubernur sejak tahun 2017. "Ya seinget saya Pak Anies itu jadi Gubernur sudah sejak tahun 2018 (2017). Jadi kenapa baru sekarang bertemu dengan para tukang bakso?" tanya Hasto saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
Menurut Hasto, apa yang dilakukan Anies telah mempertontonkan politik yang tidak mengakar terhadap rakyat. "Jadi itulah sebagai contoh, ketika politik tidak mengakar sehingga terlambat bertemu dengan rakyat kecil," tambahnya. Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan acara Malam Ramah Tamah Jakarta E Prix 2022 di Balai Kota DKI, Jumat (24/6/2022).
Sejumlah pihak yang terlibat mendukung ajang balap mobil listrik ini diundang dalam acara ini. Pihak yang diundang dalam acara ini adalah para sponsor, pendukung acara, hingga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mereka disambut Anies di kantornya untuk makan malam bersama. Setelah ramah tamah, Anies keluar dari kantornya untuk menyampaikan keterangan pers kepada awak media.
Saat konferensi pers, Anies mengajak dua orang untuk ikut konferensi pers, yang pertama adalah Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni. “Hari ini juga di samping saya ada bapak sahroni yang telah menjadi ketua OC (Organizing Committee) yang telah bekerja secara luar biasa untuk eksekusi program ini,” ujar Anies di lokasi. Anies menyampaikan, terima kasih atas kerja keras Sahroni dan tim hingga akhirnya menjalankan Formula E dengan lancar.
“Sehingga kita menyaksikan kemarin sebuah perhelatan yang membawa nama baik indonesia,” ucapnya. Namun, yang menjadi sorotan adalah orang kedua yang diundang Anies, yakni seorang pengusaha Bakso Malang Aroma SoWan, Rully Rinaldi. “Di samping kiri saya adalah bapak Rully renaldi. Pak Rinaldi adalah pengusaha Bakso Bakwan Aroma SoWan yang kemarin ikut juga berpartisipasi,” katanya.