Waspadai! Ini 5 Penyebab Gusi Belakang Bengkak yang Sering Terabaikan

penyebab gusi belakang bengkak

Masalah kesehatan gigi dan mulut seringkali dianggap sepele, terutama jika belum menimbulkan rasa sakit yang mengganggu. Salah satunya adalah gusi belakang yang bengkak. Banyak orang baru menyadarinya saat kondisi sudah parah. Padahal, memahami penyebab gusi belakang bengkak sejak dini bisa membantu mencegah komplikasi lebih serius.

Berikut ini adalah lima penyebab yang sering terabaikan, tetapi justru menjadi biang keladi gusi belakang bengkak.

1. Tumbuh Gigi Bungsu (Molar Ketiga)

Gigi bungsu biasanya mulai tumbuh di usia dewasa muda, sekitar usia 17 hingga 25 tahun. Pada banyak kasus, pertumbuhan gigi bungsu tidak berjalan normal atau miring, sehingga menekan gusi bagian belakang. Akibatnya, gusi menjadi meradang, bengkak, dan terasa nyeri.

Kondisi ini dikenal dengan istilah perikoronitis, yaitu infeksi pada jaringan gusi di sekitar gigi bungsu yang sedang tumbuh. Jika dibiarkan, infeksi ini bisa menyebar ke area lain di mulut dan bahkan ke tenggorokan.

2. Infeksi Bakteri

Kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga dapat memicu perkembangan bakteri berlebih di rongga mulut. Bakteri-bakteri ini bisa masuk ke dalam celah antara gigi dan gusi, terutama di bagian belakang yang sulit dijangkau saat menyikat gigi.

Akibatnya, terjadilah infeksi yang menyebabkan gusi meradang dan membengkak. Salah satu bentuk infeksi ini adalah periodontitis, yaitu infeksi serius pada jaringan penyangga gigi. Kondisi ini dapat menyebabkan gigi goyang atau bahkan tanggal jika tidak segera ditangani.

3. Sisa Makanan yang Terselip

Bagian belakang gigi menjadi area yang rawan terselip sisa makanan, terutama jika terdapat celah antara gigi atau adanya gigi yang tumbuh tidak beraturan. Sisa makanan yang tidak dibersihkan akan membusuk dan menjadi sarang bakteri.

Dalam waktu singkat, bakteri ini dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada gusi di sekitarnya. Karena letaknya di belakang, sering kali orang tidak menyadari adanya sisa makanan yang terselip sampai muncul rasa nyeri atau bengkak.

4. Karang Gigi yang Menumpuk

Karang gigi adalah plak yang mengeras akibat penumpukan sisa makanan dan bakteri yang tidak dibersihkan dengan baik. Biasanya, karang gigi menumpuk di area yang sulit dijangkau, termasuk di bagian belakang gusi.

Karang gigi ini bisa menyebabkan peradangan pada gusi (gingivitis) yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan mudah berdarah saat menyikat gigi. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis.

5. Trauma atau Luka di Gusi

Mengunyah makanan keras, terkena benturan, atau kebiasaan menggigit benda asing seperti tusuk gigi juga bisa menjadi penyebab gusi belakang bengkak. Luka kecil yang tidak disadari bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri untuk menginfeksi jaringan gusi.

Selain itu, penggunaan kawat gigi atau gigi palsu yang tidak pas juga dapat menggesek gusi bagian belakang, memicu iritasi dan pembengkakan.

Waspadai Gejalanya dan Jaga Kebersihan Mulut

Mengetahui penyebab gusi belakang bengkak adalah langkah awal dalam menjaga kesehatan mulut. Jika Anda mengalami gusi belakang yang bengkak, disertai nyeri, bau mulut, atau demam, sebaiknya segera konsultasi ke dokter gigi.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pastikan Anda menyikat gigi minimal dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan antiseptik. Jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter minimal setiap enam bulan sekali.

Untuk perlindungan maksimal, gunakan pasta gigi yang mengandung bahan aktif pencegah bakteri dan peradangan. Salah satunya adalah Pepsodent, yang telah terbukti membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *